Memahami laporan penyusutan aset adalah salah satu hal penting, terutama di perusahaan yang mengelola banyak aset kerja. Tanpa perhitungan penyusutan yang tepat, perusahaan bisa kehilangan jejak nilai aset sebenarnya, membuat laporan keuangan kurang akurat, dan bahkan berisiko salah dalam menentukan biaya operasional.
Di sisi lain, perhitungan penyusutan aset secara manual sering kali memakan waktu, rawan kesalahan, dan menyebabkan inkonsistensi antar periode. Oleh karena itu, Anda butuh sistem yang bukan hanya cepat dan praktis, tetapi juga mampu menghasilkan laporan depresiasi aset yang akurat dan reliabel.
Untuk membantu Anda dalam proses tersebut, artikel ini akan membahas lengkap tentang metode dan contoh perhitungan penyusutan, serta bagaimana otomatisasi penyusunan laporan aset. Cek pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut.
Apa Itu Penyusutan Aset dan Mengapa Laporannya Penting?

Penyusutan aset adalah proses akuntansi untuk mengalokasikan biaya perolehan aset tetap selama masa manfaatnya. Aset seperti kendaraan, mesin, hingga peralatan kantor akan mengalami penurunan nilai seiring penggunaan.
Melalui penyusutan yang dicatat dalam laporan, perusahaan dapat menampilkan nilai aset secara akurat dalam laporan keuangan dan memastikan proses pengambilan keputusan berjalan berdasarkan data yang realistis.
Baca Juga: 7 Tahapan Pengelolaan Aset Perusahaan
Berikut adalah beberapa manfaat lain dari laporan penyusutan aset:
- Membantu perusahaan memenuhi standar akuntansi dan ketentuan perpajakan.
- Menyajikan nilai aset bersih yang akurat sehingga tidak menyesatkan analisis keuangan.
- Mempermudah perencanaan anggaran dan investasi jangka panjang, terutama terkait penggantian aset.
- Meningkatkan transparansi terhadap profitabilitas karena beban penyusutan mempengaruhi laba bersih.
- Mengurangi risiko kesalahan pembukuan yang dapat berdampak pada audit dan pelaporan keuangan.
Metode Perhitungan dalam Laporan Penyusutan Aset

Dalam praktik akuntansi, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung penyusutan aset. Dua metode yang paling umum adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun.
1. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)
Metode garis lurus adalah metode penyusutan yang paling sederhana dan paling banyak dipakai. Pada metode ini, beban penyusutan dibagi sama rata setiap tahun selama masa manfaat aset.
Rumus perhitungannya:
(Harga Perolehan – Nilai Residu) / Masa Manfaat
Contoh:
- Harga perolehan mesin: Rp100.000.000
- Nilai residu: Rp10.000.000
- Masa manfaat: 5 tahun
Perhitungan:
(Rp100.000.000 – Rp10.000.000) / 5 = Rp18.000.000 per tahun
Artinya, setiap tahun perusahaan akan mencatat beban penyusutan sebesar Rp18.000.000 hingga akhir masa manfaat mesin tersebut.
2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)
Metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan yang lebih besar di tahun-tahun awal dan semakin kecil di periode berikutnya. Pendekatan ini cocok untuk aset yang memberikan manfaat atau produktivitas terbesar pada masa awal penggunaannya.
Salah satu metode depresiasi aset yang paling umum digunakan adalah Double Declining Balance (DDB) atau saldo menurun ganda.
Contoh Perhitungan:
- Harga perolehan aset: Rp100.000.000
- Masa manfaat: 5 tahun
- Nilai residu: Rp10.000.000 (Batas minimal nilai buku aset pada akhir umur manfaat)
Baca Juga: Template Contoh Surat Pengajuan Barang Inventaris Kantor
Langkah perhitungan tarif:
- Tarif garis lurus:
1 / 5 x 100%= 20%
- Tarif saldo menurun ganda:
20% x 2 = 40%
Perhitungan Penyusutan per Tahun
- Tahun 1
40% × Rp100.000.000 = Rp40.000.000
Nilai buku akhir: Rp100.000.000 – Rp40.000.000 = Rp60.000.000
- Tahun 2
40% × Rp60.000.000 = Rp24.000.000
Nilai buku akhir: Rp60.000.000 – Rp24.000.000 = Rp36.000.000
- Tahun 3
40% × Rp36.000.000 = Rp14.400.000
Nilai buku akhir: Rp36.000.000 – Rp14.400.000 = Rp21.600.000
- Tahun 4
40% × Rp21.600.000 = Rp8.640.000
Nilai buku akhir: Rp21.600.000 – Rp8.640.000 = Rp12.960.000
- Tahun 5
40% × Rp12.960.000 = Rp5.184.000
Namun, penyusutan tidak boleh membuat nilai buku turun di bawah nilai residu Rp10.000.000.
Maka penyusutan tahun ke-5 disesuaikan, yaitu:
Rp12.960.000 – Rp10.000.000 = Rp2.960.000
Nilai buku akhir tahun ke-5: tepat Rp10.000.000 (nilai residu).
Pentingnya Otomatisasi dalam Laporan Penyusutan Aset
Perlu diketahui bahwa semakin banyak aset yang dimiliki perusahaan, maka semakin kompleks pula perhitungannya. Risiko salah hitung, salah input, atau tidak konsisten dalam pencatatan juga makin besar. Akibatnya, laporan depresiasi aset bisa menjadi tidak akurat dan berpotensi mengganggu proses audit.
Untuk mengatasi kendala ini, otomatisasi hadir sebagai solusi yang jauh lebih efisien. Dengan sistem otomatis, seluruh proses, mulai dari pencatatan data aset, perhitungan penyusutan, hingga penyusunan laporan dapat dilakukan secara instan dan konsisten tanpa perlu perhitungan ulang manual.
Hal ini tidak hanya mempercepat pekerjaan tim HR dan finance, tetapi juga memastikan laporan penyusutan aset selalu akurat, rapi, dan mudah dilacak.
Jika perusahaan Anda ingin mengelola aset dengan lebih cerdas, Gadjian menyediakan modul GAGA yang mampu menghitung penyusutan aset secara otomatis, mencatat riwayat aset perusahaan, hingga menghasilkan laporan penyusutan yang siap digunakan kapan saja. Dengan Gadjian, pengelolaan aset menjadi lebih sederhana, terstruktur, dan bebas kesalahan.
Manfaat Laporan Penyusutan Aset Otomatis

Menggunakan sistem otomatis dalam menghitung dan menyusun laporan depresiasi aset membawa dampak besar bagi efisiensi pengelolaan aset perusahaan. Berikut sejumlah manfaat utama yang bisa dirasakan perusahaan:
Akurasi Data yang Lebih Tinggi
Kesalahan kecil dalam rumus atau input manual dapat mengubah nilai penyusutan secara signifikan. Sistem otomatis menghilangkan risiko ini dengan menerapkan perhitungan yang konsisten dan presisi tinggi. Hasilnya, laporan penyusutan aset selalu akurat, stabil, dan dapat reliabel sebagai dasar pengambilan keputusan.
Penghematan Waktu dan Sumber Daya
Jika sebelumnya tim harus menghitung penyusutan satu per satu dan merekap secara manual, kini seluruh proses dapat selesai dalam hitungan detik. Otomatisasi memungkinkan staf HR maupun finance untuk lebih fokus pada analisis, perencanaan anggaran, dan tugas strategis lainnya.
Baca Juga: 6 Tugas General Affair dalam Manajemen Aset Kantor
Kepatuhan Regulasi yang Lebih Baik
Perubahan aturan pajak dan standar akuntansi dapat membingungkan jika diterapkan secara manual. Namun, sistem otomatis dapat disesuaikan dengan regulasi terbaru sehingga laporan depresiasi aset selalu mengikuti ketentuan yang berlaku. Hal ini mengurangi risiko koreksi saat audit dan memastikan kepatuhan hukum perusahaan.
Visibilitas Aset yang Menyeluruh
Platform otomatis biasanya dilengkapi dasbor yang menampilkan seluruh aset beserta nilai buku terkini, metode penyusutan, hingga riwayat pergerakan aset. Dengan visibilitas yang lebih jelas, perusahaan dapat mengendalikan aset secara lebih efektif.
Tips Memilih Solusi Otomatisasi Laporan Penyusutan Aset

Memilih aplikasi asset management yang tepat sangat penting agar proses perhitungan dan penyusunan laporan depresiasi aset berjalan lebih efisien. Agar tidak salah pilih, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
- Kemudahan Penggunaan: Pilih aplikasi dengan interface yang user-friendly sehingga tim dapat beradaptasi dengan cepat tanpa pelatihan yang rumit.
- Mendukung Berbagai Metode Penyusutan: Pastikan sistem mampu menangani metode garis lurus, saldo menurun, dan metode lain yang mungkin digunakan perusahaan.
- Integrasi dengan Sistem Lain: Pilih solusi yang bisa terhubung dengan aplikasi HRIS, atau sistem relevan lain sehingga aliran data lebih terstruktur.
- Kemampuan Pelaporan yang Fleksibel: Platform harus dapat menghasilkan laporan penyusutan aset yang dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan audit, pajak, atau laporan manajemen.
- Keamanan Data yang Terjamin: Pastikan aplikasi memiliki standar keamanan yang tinggi untuk melindungi data aset dan keuangan perusahaan.
- Dukungan dan Pembaruan Sistem: Pilih penyedia yang menawarkan support responsif serta pembaruan berkala terkait regulasi
- Tersedia Fitur Uji Coba: Manfaatkan free trial untuk mengevaluasi apakah fitur, tampilan, dan alurnya benar-benar cocok dengan kebutuhan perusahaan.
Optimalkan Pengelolaan Aset dengan Modul GAGA Gadjian

Laporan penyusutan aset merupakan komponen penting dalam menjaga akurasi laporan keuangan dan mendukung pengambilan keputusan terkait aset perusahaan. Dengan memahami metode perhitungan serta pentingnya pencatatan yang tepat, Anda dapat memastikan nilai aset selalu tercatat secara akurat.
Namun, di tengah banyaknya aset yang harus dipantau, otomatisasi menjadi kebutuhan agar proses lebih cepat, efisien, dan minim kesalahan. Dengan solusi digital yang tepat, perusahaan menjaga konsistensi data sekaligus meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Jika Anda ingin menyederhanakan proses tersebut, Gadjian menawarkan solusi lengkap melalui modul Gadjian General Affair (GAGA). Fitur manajemen aset ini mampu menghitung penyusutan otomatis, memantau inventaris berbasis QR code, hingga menghasilkan laporan aset secara instan.
Tidak hanya itu, Gadjian juga dilengkapi manajemen payroll yang membantu Anda menyederhanakan sistem penggajian modern. Aplikasi ini juga dilengkapi kalkulator PPh yang bisa menghitung potongan pajak secara otomatis. Semuanya terintegrasi dalam satu platform yang mudah digunakan.
Siap meningkatkan efisiensi perusahaan Anda? Coba Gadjian dan rasakan kemudahan mengelola aset sekaligus payroll dalam satu aplikasi!

