Metode PPh 21 Gross untuk Menghitung Pajak Karyawan

pph 21 gross

Mengurus PPh 21 pada setiap tanggal gajian umumnya bisa dilakukan melalui tiga metode, yakni metode gross, gross up, dan nett. Namun, yang paling banyak diterapkan adalah metode gross PPh 21. 

Sebelumnya, mari pahami secara singkat pengertian PPh 21 menurut peraturan perpajakan yang berlaku. 

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015 menjelaskan, PPh 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun, yang sehubungan pekerjaan/jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak. 

Nah, yang disebut wajib pajak PPh 21 dibagi dalam 6 kategori: pegawai, bukan pegawai, penerima pensiun dan pesangon, anggota dewan komisaris, mantan pegawai, dan peserta kegiatan berhadiah uang. 

Maka untuk menghitung metode PPh 21 bulanan wajib pajak, kamu dapat memilih metode yang paling umum, yakni metode gross.

Baca Juga: Cek Perhitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap

Perbedaan metode Gross, Gross Up dan Nett

Secara pengertian, metode gross adalah metode pemotongan pajak yang jumlah pajaknya ditanggung sendiri oleh karyawan. Metode ini merupakan kebalikan dari metode nett, dimana perusahaan menanggung pajak para karyawannya. Ringkasnya, yang membedakan ketiga metode PPh 21 ini ialah:

  • Metode Gross: Take Home Pay karyawan sama dengan gaji kotor (bruto) dikurangi jumlah pajak penghasilannya. Contoh: gaji Rp8 juta dengan PPh 21 sebulan Rp155 ribu, THP yang diterima: 8.000.000 – 155.000 = Rp7.845.000.
  • Metode Netto: pajak ditanggung perusahaan. Jadi, Take Home Pay sebulan adalah gaji penuh. Contoh: gaji Rp8 juta dengan PPh 21 Rp155 ribu sebulan, THP sama dengan Rp8 juta.
  • Metode Gross up: pajak ditunjang oleh perusahaan. Metode ini mirip dengan metode nett. Tapi, Take Home Pay sebulan sudah ditambah pajak PPh 21 sesuai penghasilan masing-masing. Walaupun demikian, penghasilan THP karyawan tetap akan dikurangi dengan komponen pengurang penghasilan, seperti biaya jabatan.

Keuntungan Menggunakan Metode PPh 21 Gross

Menggunakan metode gross untuk menghitung PPh 21 karyawan memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

  • Perusahaan tidak menanggung beban tambahan, hanya menyiapkan gaji pokok.
  • Laba perusahaan jadi lebih tinggi karena tidak ada biaya tambahan.
  • Beban pajak perusahaan normal.

Aplikasi Payroll - Hitung Gaji, Hitung BPJS, Hitung PPh 21, Hitung Lembur, Payroll Software Terbaik | Gadjian

Baca Juga: Perhitungan PPh 21 Metode Gross up dan Nett yang Benar

Cara Menerapkan Metode PPh 21 Gross untuk Menghitung Pajak

Seperti yang sudah disebutkan di awal artikel, metode perhitungan PPh 21 gross merupakan cara yang paling umum digunakan di perusahaan berpegawai. Perusahaan yang menggunakan metode ini akan memberikan gaji bruto alias gaji yang belum dipotong tunjangan, pajak, dan iuran-iuran. 

Contohnya, iuran BPJS Ketenagakerjaan yang dibebankan sekian persen dari penghasilan karyawan dan iuran dana pensiun. Lebih lengkap tentang itu akan dibahas selanjutnya.

Jadi, setiap karyawan menanggung sendiri biaya PPh pasal 21 tanpa subsidi ataupun tunjangan pajak dari kantor. Cara ini dinilai lebih adil mengingat Pasal 11 PP 78/2015 tentang Pengupahan menyebutkan, 

“Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya.”

Komponen Penting dalam Menghitung PPh 21

Sebelum bisa menerapkan perhitungan PPh 21 gross, kamu harus tahu 2 komponen penghasilan yang mempengaruhi nilai pajak yang akan dibayarkan, yaitu:

a. Penambah Penghasilan: semua bentuk tambahan pendapatan yang diterima karyawan. Misalnya, tunjangan-tunjangan (transportasi, telekomunikasi, makan), Tunjangan Hari Raya, upah lembur, bonus/komisi, tunjangan istri/anak, iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan yang dibayar perusahaan. 

b. Pengurang Penghasilan: semua tambahan penghasilan sebelum pajak. Adapun komponen pengurang penghasilan, antara lain:

  • biaya/iuran pensiun
  • biaya jabatan (maksimal 5%)
  • iuran bulanan BPJS Kesehatan dan/atau Ketenagakerjaan yang dibayar karyawan
  • Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), yang tarifnya ditentukan berdasarkan status dan tanggungan wajib pajak

Baca Juga: 5 Kelompok Pemotong PPh 21, Siapa Saja?

Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan Metode Gross

Setelah mengetahui komponen-komponen yang akan dimasukkan dalam perhitungan PPh 21 gross, mari coba hitung PPh 21 untuk karyawan berstatus lajang yang berpenghasilan bruto Rp 9 juta per bulan.

pph 21 metode gross
Contoh Perhitungan PPh 21 Metode Gross | Gadjian

 *) Mengikuti tarif baru Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) No. 7 Tahun 2021, karyawan dengan PKP hingga Rp60 juta dikenai tarif PPh 21 sebesar 5%.

Setelah mengetahui berapa nominal PPh 21, kamu dapat menghitung penghasilan neto karyawan seperti di bawah ini.

PPh 21 gross
Perhitungan PPh 21 gross | Gadjian

Hitung Pajak Karyawan Lebih Praktis dengan Gadjian

Menghitung PPh 21 karyawan merupakan bagian yang paling memerlukan ketelitian di antara pekerjaan administratif lain. Maka salah satu cara untuk membuat pekerjaan ini lebih mudah dan akurat adalah menggunakan perangkat kalkulator PPh 21. 

Agar lebih efisien, pilihlah perangkat yang tidak perlu di-update sesuai perubahan peraturan perpajakan (UU Ketenagakerjaan), seperti Gadjian. 

aplikasi hris gadjian
Aplikasi HRIS Gadjian

Aplikasi payroll Gadjian merupakan solusi menghitung pajak penghasilam karyawan secara otomatis. Dengan fitur menghitung pajak PPh 21, penghitungan pajak jadi lebih praktis dan minim eror. Bukan itu saja. Kamu bisa menggunakan kalkulator PPh 21 Gadjian dengan metode Gross, Gross up, dan/atau Nett. 

Baca Juga: Ini Laporan PPh 21 yang Wajib HR Siapkan

Untuk menikmati keuntungan lengkap di software Gadjian, kamu bisa memilih paket yang disediakan dengan biaya berlangganan terjangkau. Tapi, tenang saja, kamu bisa mencoba aplikasi ini secara gratis terlebih dahulu.

Daftar sekarang untuk mencoba fitur menghitung pajak PPh 21 di demo aplikasi Gadjian.

Coba Gadjian Sekarang

Baca Juga Artikel Lainnya