Mengenal Take Home Pay dan Cara Menghitungnya

Take Home Pay

Salah kaprah tentang take home pay sering terjadi. Biasanya gaji bersih yang dibawa pulang ini disamakan dengan gaji pokok. Padahal, keduanya berbeda. Maka, supaya tahu persis artinya, simak pemaparan berikut yang mencakup pengertian take home pay dan cara menghitung take home pay dengan benar.

Pengertian Take Home Pay

Take home pay bisa dipahami sebagai penghasilan bersih yang diterima oleh karyawan setelah semua pendapatan kotor dikurangi dengan aneka komponen pengurang. Adapun penghasilan kotor meliputi penghasilan rutin dan penghasilan tidak rutin atau insidental seperti bonus, uang lembur, ataupun Tunjangan Hari Raya (THR).

Sedangkan ragam komponen pemotong terdiri dari pajak penghasilan, kontribusi jaminan sosial dan kesehatan, dana pensiun, dan berbagai potongan lain sesuai aturan perusahaan.

Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Pokok dan Tunjangan dengan Benar

Cara menghitung take home pay adalah dengan melakukan penambahan penghasilan rutin dan penghasilan insidental untuk kemudian dikurangi dengan komponen pemotong gaji. Tidak heran, take home pay sering pula disebut sebagai gaji bersih atau gaji netto yang bisa dibawa pulang oleh karyawan.

Perbedaan Take Home Pay dan Gaji Pokok

Menurut SE Menteri Tenaga Kerja No 7 Tahun 1990 tentang Pengelompokan Upah, gaji pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.

Gaji pokok sesungguhnya adalah komponen atas penghasilan yang akan diterima oleh karyawan. Jadi, gaji pokok hanya bagian dari gaji bersih yang akan dibawa pulang oleh karyawan.

Nilai gaji pokok berbeda-beda, tergantung dari level tanggung jawab yang diemban dan jenis pekerjaan yang dijalani. Namun, nilainya selalu tetap di setiap periode pembayaran gaji. Hal ini berbeda dengan take home pay yang dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil pengurangan penghasilan dan komponen pemotong gaji.

Selain itu, penetapan gaji pokok memiliki dua ketentuan. Pertama, jika upah hanya terdiri atas gaji pokok tanpa tunjangan, maka jumlah gaji pokok tidak boleh kurang dari ketentuan upah minimum.

Lalu yang kedua kalau upah terdiri atas gaji pokok dengan tunjangan tetap dan/atau tunjangan tidak tetap, maka gaji pokok paling sedikit 75% dari jumlah gaji pokok ditambah tunjangan tetap.

Cara Menghitung Take Home Pay

Untuk menghitung take home pay, pemahaman mengenai komponen penghitung upah maupun komponen penghitung gaji bersih yang dibawa pulang harus dimiliki. Hal ini dikarenakan keduanya saling berkaitan sehingga  perlu dimengerti dengan baik.

Komponen Perhitungan THP

  • Penghasilan rutin. Ini adalah komponen gaji rutin yang diberikan perusahaan kepada karyawan berdasarkan kesepakatan dalam perjanjian tertulis yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan tidak tetap, dan tunjangan tetap.
  • Penghasilan insidental. Ini merupakan pendapatan tidak tetap yang diperoleh karyawan karena alasan tertentu. Misalnya memperoleh bonus kinerja, uang lembur, laba, hingga bonus pencapaian perusahaan.
  • Komponen pemotong gaji. Hal ini berbentuk pajak penghasilan PPh 21, utang atau tunggakan ke perusahaan atau pihak lain, iuran BPJS Ketenagakerjaan, atau iuran BPJS Kesehatan. 

Baca Juga: Kesalahan Hitung Pajak Penghasilan dan Solusinya

Komponen Perhitungan Upah

  • Gaji pokok. Nilainya tertuang dalam kesepakatan dan kontrak kerja antara karyawan dan perusahaan.
  • Tunjangan tidak tetap. Ini merupakan penghasilan langsung maupun tidak langsung yang diberikan ke karyawan atau keluarganya yang bisa dibayarkan bersamaan atau tidak bersamaan dengan upah pokok.
  • Tunjangan tetap. Ini adalah pembayaran teratur yang diberikan kepada karyawan atau keluarganya berbarengan dengan pembayaran gaji pokok.

Contoh Perhitungan Take Home Pay

Secara umum, cara menghitung take home pay bisa dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Take Home Pay = (Pendapatan rutin + pendapatan insidental) – (komponen pemotongan gaji) 

Untuk mempermudah pemahaman, ilustrasi kasus karyawan A yang memiliki gaji pokok Rp5.000.000,- per bulan bisa menjadi contoh. Pada bulan Februari 2022, ia mendapat tunjangan tetap makan sebesar Rp 500.000. Saat ini, karena memiliki kinerja yang baik, karyawan A memperoleh bonus sebesar Rp3.000.000,-. 

Namun, ia memiliki pinjaman ke perusahaan untuk membayar motor yang harus diangsur sebesar Rp1.500.000. Selain itu, karyawan A juga harus membayar BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan Rp 200.000, serta pengurangan PPh 21 Rp 250.000. 

Maka, untuk menghitung take home pay yang diperoleh karyawan A pada bulan Februari 2022, rumusnya bisa diterapkan sebagai berikut:

Take Home Pay = (5.000.000 + 500.000 + 3.000.000) – (1.500.000 + 200.000 + 250.000)

= (8.500.000) – (1.950.000) = 6.550.000,-

Dari perhitungan tersebut, take home pay yang diperoleh karyawan A pada bulan Februari 2022 sebesar Rp6.550.000,-. Jumlah ini hasil dari total pendapatan rutin dan insidental sebesar Rp8.500.000,- dikurangi dengan total komponen pemotong gaji sebesar Rp1.950.000,-.

Hitung Gaji Karyawan Jadi Lebih Mudah di Gadjian

Payroll Sofware Indonesia untuk Mengeloala Keuangan dan Karyawan Perusahaan | Gadjian

Penghitungan gaji seperti itu akan merepotkan jika dikerjakan secara manual. Apalagi banyak komponen yang mesti diperhitungkan. Contohnya pemotongan pajak penghasilan PPh 21 ataupun iuran BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan. Jika jumlah karyawan yang gajinya harus dihitung banyak, kerepotan yang dirasakan akan semakin besar.

Sebagai solusinya, gunakan aplikasi penggajian yang sudah dibekali teknologi tinggi seperti Gadjian. Nanti penghitungan gaji bisa berjalan dengan mudah, cepat, dan pasti akurat.

Baca Juga: Faktor Penentu Kenaikan Gaji Berkala untuk Karyawan

Aplikasi HRIS Gadjian memiliki fitur payroll yang fleksibel dan dapat diakses online. Hal ini akan memudahkan perhitungan gaji karyawan dengan beragam komponen tunjangan, termasuk mengkalkulasi lembur, THR, dan bonus.

Menggunakan Gadjian, aneka potongan seperti pajak penghasilan PPh 21 ataupun iuran BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan bisa dihitung dengan mudah. Penghitungannya bisa dilakukan dengan metode Gross, Gross Up, dan Nett. Bahkan, slip gaji online bisa sekaligus dibuat.

Berkat itu semua, penghitungan gaji bersih karyawan akan lebih mudah. Segera gunakan Gadjian sekarang juga.

Coba Gadjian Sekarang

Baca Juga Artikel Lainnya