Contoh Surat Demosi Karyawan Serta Kasusnya

Contoh Surat Demosi Karyawan Serta Kasusnya | Gadjian.

Demosi karyawan adalah tindakan pemindahan karyawan dari posisi atau jabatan yang sebelumnya dipegang, ke posisi atau jabatan yang lebih rendah di dalam struktur organisasi perusahaan. 

Biasanya demosi karyawan dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti kinerja yang buruk, perubahan struktur organisasi, penghematan biaya, atau karena kebijakan perusahaan.

Lalu, seperti apa contoh surat demosi karyawan dan bagaimana SOP pemberiannya? Simak pembahasan secara lengkapnya di dalam artikel ini.

Apa yang Dimaksud dengan Demosi dan Contohnya?

Contoh Surat Demosi Karyawan Serta Kasusnya | Gadjian.

Istiliah semosi karyawan diartikan sebagai tindakan perusahaan untuk memindahkan seorang karyawan dari jabatan atau posisi yang lebih tinggi ke posisi atau jabatan yang lebih rendah di perusahaan. 

Biasanya demosi karyawan ini sendiri dilakukan ketika kinerja karyawan dianggap buruk atau tidak memenuhi standar yang diharapkan oleh perusahaan.

Dalam beberapa kasus, demosi karyawan juga dapat dilakukan karena adanya perubahan dalam struktur organisasi, penghematan biaya, atau karena kebijakan perusahaan. 

Tentunya demosi karyawan bukanlah suatu hal yang menyenangkan bagi pekerja yang mengalaminya. Selain menurunkan status dan tanggung jawab karyawan di dalam perusahaan, demosi juga dapat berdampak negatif pada gaji dan tunjangan pegawai. 

Hal ini juga dapat membuat karyawan merasa kehilangan rasa percaya diri, motivasi, dan juga kebanggaan diri.

Keputusan untuk melakukan demosi karyawan tidaklah mudah. Bagi perusahaan, tindakan ini harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Sehingga, demosi karyawan tidak menyebabkan kerugian baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan.

Setelah memahami pengertian demosi, berikut ini salah satu contoh surat demosi karyawan.

Contoh surat Demosi
Sumber: studocu.com

Baca juga: Pemutusan Hubungan Kerja: Prosedur dan Contoh Surat PHK

SOP Demosi Karyawan

Pemberian surat penurunan jabatan karyawan ini juga memiliki SOP yang harus dijalankan. SOP (Standard Operating Procedure) demosi karyawan merupakan panduan atau pedoman yang dibuat oleh perusahaan untuk menjalankan tindakan demosi pegawai secara adil dan efektif. 

SOP ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi perusahaan dalam menentukan karyawan yang akan didemosikan, bagaimana proses demosi dilakukan, dan bagaimana memberikan dukungan dan pembinaan kepada karyawan yang mengalami demosi.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam SOP demosi karyawan:

1. Penilaian Kinerja

Sebelum melakukan tindakan demosi, perusahaan harus melakukan penilaian kinerja karyawan secara objektif dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja ini harus didasarkan pada data dan fakta yang jelas, sehingga keputusan demosi dapat dipertanggungjawabkan.

2. Alasan Demosi

Setelah melakukan penilaian kinerja, perusahaan harus memiliki alasan yang jelas dan objektif untuk melakukan demosi terhadap karyawan. Alasan demosi harus diberikan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga karyawan yang terkena dampak dapat memahami alasan di balik tindakan tersebut.

3. Proses Demosi

Proses demosi harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Perusahaan harus memberikan penjelasan yang jelas mengenai proses demosi kepada karyawan yang terkena dampak, termasuk bagaimana keputusan tersebut diambil, siapa yang terlibat dalam proses tersebut, dan bagaimana karyawan akan dipindahkan ke posisi baru.

4. Pembinaan dan Dukungan

Sesudah mengalami demosi, karyawan perlu diberikan pembinaan dan dukungan agar dapat memperbaiki kinerja mereka di masa yang akan datang. 

Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan keterampilan baru dan meningkatkan kinerja mereka, serta memberikan dukungan dalam hal pelatihan, mentoring, dan pengembangan karir.

5. Kebijakan dan Prosedur

SOP demosi karyawan harus didasarkan pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kebijakan dan prosedur ini harus diterapkan secara konsisten dan adil, sehingga tindakan demosi tidak menyebabkan ketidakadilan atau diskriminasi.

Baca Juga: Aturan Surat Peringatan Karyawan (SP) berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan

Kasus Karyawan Mendapatkan Surat Demosi 

Meskipun dalam suatu perusahaan, terkadang diperlukan tindakan demosi karyawan untuk meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan. Namun, tidak semua karyawan memiliki kinerja yang buruk dan layak untuk mendapatkan surat demonasi. 

Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki indikator kinerja karyawan yang jelas dan terukur untuk menentukan mana karyawan yang layak di demosikan dan mana yang tidak. 

Berikut adalah beberapa kasus karyawan yang tidak memenuhi indikator seharusnya dari perusahaan sehingga dapat diturunkan jabatannya:

1. Kinerja yang tidak mencapai target

Karyawan yang tidak dapat mencapai target kinerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan selama jangka waktu yang telah ditentukan, dapat menjadi indikator untuk didemosikan. Sebab, hal ini dapat mengganggu produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

2. Kinerja yang rendah dalam evaluasi kinerja

Evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala oleh perusahaan, dapat menjadi indikator untuk menilai kinerja karyawan. Karyawan yang mendapatkan nilai kinerja yang rendah dalam evaluasi kinerja, dapat menjadi alasan mereka dipilih untuk diturunkan posisinya.

3. Kinerja yang tidak sesuai dengan standar perusahaan

Setiap perusahaan memiliki standar yang berbeda dalam mengukur kinerja karyawan. Jika kinerja karyawan tidak memenuhi standar perusahaan, hal ini dapat menjadi indikator untuk melakukan tindakan demosi.

4. Karyawan tidak berkontribusi secara aktif dalam tim

Bagi karyawan yang tidak berkontribusi secara aktif dalam tim, dapat menghambat kinerja tim tersebut. Tenaga kerja yang tidak dapat beradaptasi dengan tim dan bekerja sama, dapat menjadi alasan mereka dipilih untuk dipindahkan posisinya.

5. Karyawan tidak memenuhi kualifikasi atau kompetensi yang dibutuhkan

Setiap posisi dalam perusahaan memiliki kualifikasi atau kompetensi yang harus dipenuhi oleh karyawan. Jika karyawan tidak memenuhi kualifikasi atau kompetensi yang dibutuhkan, hal ini dapat menjadi indikator bagi perusahaan untuk memutuskan memberikan surat demosi.

6. Karyawan yang sering membuat kesalahan

Jika karyawan yang sering membuat kesalahan dan mengulanginya, dapat menjadi indikator untuk melakukan tindakan demosi. Kesalahan yang terus-menerus dapat mengganggu kinerja dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.

Baca juga: Terbaru! 3 Contoh Surat Referensi Kerja dari Perusahaan

2 Jenis Demosi Karyawan

Contoh Surat Demosi Karyawan Serta Kasusnya | Gadjian

Jenis demosi karyawan sendiri dibagi menjadi dua, yaitu demosi terpaksa atau wajib dan demosi suka rela. Berikut pembahasan lengkapnya.

1. Demosi Terpaksa

Demosi terpaksa adalah jenis demosi karyawan yang dilakukan karena adanya masalah dalam kinerja karyawan, seperti sering melakukan kesalahan atau tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Demosi jenis ini biasanya dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk memperbaiki kinerja karyawan atau memperbaiki situasi dalam organisasi.

2. Demosi Suka Rela

Jenis selanjutnya adalah demosi suka rela yang berarti jenis demosi karyawan yang dilakukan atas keinginan karyawan sendiri. Hal ini biasanya terjadi jika karyawan merasa bahwa mereka tidak cocok dengan posisi atau tugas yang diemban dan ingin mengejar karir yang berbeda atau sebentar lagi akan memasuki masa pensiun.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai surat demosi karyawan, mulai dari pengertiannya, contohnya, SOP, hingga indikatornya.

Seperti yang sempat dibahas diatas, pemberian surat penurunan jabatan ini dilakukan setelah mengevaluasi kinerja karyawan itu sendiri. 

Untuk melakukan proses evaluasi kinerja karyawan yang adil dan transparan, perusahaan bisa memanfaatkan menggunakan aplikasi Gadjian. 

Aplikasi Gadjian sendiri adalah aplikasi HR system yang dilengkapi dengan fitur analisis kinerja karyawan. Dengan fitur ini, atasan dapat melihat tingkat produktivitas timnya secara real-time.

Selain itu juga ada fitur monitor produktivitas karyawan yang memungkinkan atasan melihat jam kerja timnya, kehadiran atau absensi, dan shift kerja mereka. 

Coba Gadjian Sekarang

Baca Juga Artikel Lainnya