Rumus Hitung Turnover Karyawan Bulanan dan Tahunan

turnover karyawan

Turnover karyawan adalah pergantian sumber daya manusia (SDM) di dalam sebuah organisasi perusahaan yang diukur dari tingkat tenaga kerja yang keluar atau berhenti dari pekerjaan dalam satu periode tertentu, misalnya bulanan, triwulan, semester, atau tahunan.

Semakin banyak karyawan yang berhenti, semakin tinggi tingkat turnover di perusahaan. Sebaliknya, semakin sedikit pekerja yang keluar dari perusahaan, semakin rendah turnover rate.

Jenis turnover di perusahaan

Image by Freepik - karyawan sering absen adalah salah satu pertanda dia akan resign

Turnover karyawan bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Turnover yang dilakukan oleh perusahaan atau menjadi bagian dari rencana. Seperti berakhirnya masa kontrak PKWT, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan pensiun.

b. Turnover secara sukarela, yaitu perputaran karyawan yang didorong oleh keinginan karyawan sendiri atau di luar rencana perusahaan. Contohnya adalah karyawan mengundurkan diri (resign).

Baca Juga: Menghitung Hak Karyawan Resign

Turnover yang direncanakan perusahaan tidak menimbulkan dampak. Sebab, pergantian karyawan telah dihitung di awal, misalnya dalam tahun ini berapa karyawan PKWT yang akan habis masa kontraknya, berapa yang akan pensiun, dan berapa yang akan diberhentikan karena alasan efisiensi.

Artinya, perusahaan telah merencanakan anggaran untuk pergantian karyawan, baik dengan cara merekrut atau promosi jabatan di internal organisasi. Semua biaya dapat diperkirakan di depan.

Sementara itu, turnover yang sifatnya sukarela sulit diantisipasi. Sebab kita tidak pernah tahu pasti berapa jumlah karyawan yang akan mengundurkan diri dalam kurun 6 bulan atau setahun ke depan. Turnover ini menimbulkan dampak bagi perusahaan dan bisnis.

Dampak turnover karyawan

Turnover yang disebabkan oleh karyawan resign dapat menimbulkan dampak, antara lain:

a. Pembengkakan biaya rekrutmen

Perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk perekrutan karyawan baru sebagai pengganti mereka yang mengundurkan diri. Biaya rekrutmen tambahan ini termasuk dalam anggaran yang tidak direncanakan.

Apabila karyawan yang resign adalah top-tier dengan keahlian spesifik atau karyawan top-performer. Maka akan lebih sulit merekrut pengganti selain memakan biaya yang jauh lebih besar dari karyawan biasa.

b. Produktivitas terganggu

Selama jabatan karyawan resign kosong atau dalam proses rekrutmen, produktivitas dan kinerja tim akan terganggu. Setelah terisi, karyawan baru tetap membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tim dan sistem kerja di perusahaan.

Apabila karyawan low-performer berhenti, mungkin tidak banyak berpengaruh bagi produktivitas. Justru, perusahaan bisa mencari pengganti yang berkinerja lebih baik. Namun, jika yang resign adalah karyawan top-performer di perusahaan, maka dampak penurunan produktivitas bisa signifikan.

c. Employer brand turun

Perusahaan dengan tingkat turnover tinggi akan kesulitan membangun reputasi sebagai best workplace. Turnover yang terlalu cepat dalam sebuah perusahaan juga dapat menimbulkan persepsi publik bahwa organisasi tersebut bukan lingkungan kerja yang nyaman. Dampaknya ke depan, perusahaan akan lebih sulit menarik kandidat top-talent.

Baca Juga: 7 Manfaat Reward Karyawan yang Sebaiknya Perusahaan Berikan

Cara menghitung turnover karyawan

Image by Freepik - Turnover Rate

Untuk mengetahui turnover rate, kita dapat menghitungnya dengan cara membandingkan jumlah karyawan yang keluar perusahaan atau berhenti bekerja terhadap jumlah karyawan rata-rata di periode yang sama.

Sebagai contoh, kita bisa menghitung tingkat turnover karyawan dalam periode pendek dan panjang, misalnya bulanan dan tahunan.

1. Turnover karyawan bulanan

Tingkat turnover bulanan merupakan rasio antara jumlah karyawan yang keluar atau berhenti terhadap rata-rata jumlah karyawan dalam waktu satu bulan kalender.

Rumus perhitungannya seperti berikut:

rumus turnover karyawan

Contoh, apabila jumlah rata-rata karyawan adalah 100 orang, sedangkan jumlah karyawan yang keluar dalam bulan bersangkutan adalah 8 orang, maka turnover rate: 8/100 x 100 = 8%.

Perhitungan turnover bulanan lebih tepat untuk perusahaan yang mempekerjakan karyawan tidak tetap yang perputarannya cepat, kontrak jangka pendek, dan karyawan musiman, yang durasinya kurang dari 1 tahun.

Baca Juga: 5 Cara Membuat Employee Wellness Program yang Baik

2. Turnover karyawan tahunan

Tingkat turnover tahunan merupakan rasio antara jumlah karyawan yang keluar atau berhenti terhadap jumlah karyawan dalam periode satu tahun. 

Rumus perhitungan turnover karyawan seperti berikut:

menghitung turnover karyawan

Contoh, jika pada Januari tahun 2021, jumlah karyawan di perusahaan adalah 120, dan pada Desember 2021 menjadi 130, dan sepanjang tahun karyawan yang keluar 20 orang. Maka turnover di perusahaan tersebut adalah: 20/125 x 100 = 16%.

Berapa persentase turnover karyawan yang ideal? Sebenarnya tidak ada angka mutlak. Tetapi perusahaan konsultan terkemuka Gallup merekomendasikan agar turnover karyawan sebaiknya tidak melebihi 10%.

Meski demikian, HR disarankan tidak hanya fokus pada angka turnover, tetapi lebih melihat pada “siapa yang keluar”. Contohnya, jumlah karyawan top-performer di perusahaan biasanya hanya berkisar 5%, namun mereka menentukan lebih dari 90% dari total produktivitas.

Jika semua top-performer ini resign, maka turnover karyawan masih di bawah 10%, tetapi tidak bisa disebut ideal. Sebaliknya, ini merupakan bencana bagi perusahaan bersangkutan, apalagi jika mereka gabung ke perusahaan pesaing.

Cara mengurangi turnover karyawan

Meski demikian, mengendalikan turnover karyawan yang bersifat sukarela tetap penting dilakukan agar perusahaan dapat menghemat biaya rekrutmen, onboarding, dan pelatihan karyawan.

Turnover sukarela selalu dihubungkan dengan masalah ketidakpuasan karyawan. Pengunduran diri bisa disebabkan banyak hal, seperti kompensasi yang tidak memuaskan, lingkungan kerja buruk, atau kurangnya apresiasi.

Semua penyebab itu bermuara pada perasaan tidak bahagia dan tidak antusias. Perasaan ini yang membuat karyawan tidak loyal dan gampang tertarik pindah ke perusahaan lain yang memberikan tawaran lebih baik.

Karena itu, kamu dapat mengendalikan turnover dengan meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan karyawan. Selain membangun budaya kerja dan lingkungan kerja yang baik, program benefit karyawan bisa menjadi solusi efektif jika ditambahkan ke dalam kompensasi karyawan.

Benefit karyawan yang bersifat finansial dapat menunjang kesejahteraan karyawan dan juga sebagai bentuk reward atau apresiasi atas kontribusi mereka terhadap perusahaan. Contoh benefit yang dibutuhkan karyawan adalah asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pinjaman karyawan, dan kasbon gaji.

Di platform financial dan benefit Payuung, kamu bisa mendapatkan berbagi benefit karyawan, seperti pinjaman karyawan dan kasbon gaji yang disediakan oleh merchant fintech dan perbankan yang diawasi OJK, yaitu Kini, Pinjam Modal, dan Bank BTPN. 

Karyawan bisa mengajukan pinjaman multiguna untuk plafon sampai dengan Rp10 juta, pinjaman Max Cash hingga Rp300 juta, atau dana tarik gaji awal (kasbon) maksimal 80% dari gaji berdasarkan hari kerja. Pelunasan dilakukan dengan cara potong gaji otomatis di slip gaji karyawan.

Dengan cara mengalihkan debitur ke pihak ketiga atau penyedia jasa keuangan, perusahaan tidak akan terbebani, karena tidak perlu menyediakan anggaran untuk pinjaman atau kasbon karyawan.

Selain itu, Payuung juga menyediakan asuransi karyawan, dana pensiun, investasi danareksa, dan aneka voucher gaya hidup dan wellness, yang bisa digunakan sebagai reward bagi karyawan berprestasi.

Baca Juga: Keunggulan Sistem ATS Rekrutmen HRD

Aplikasi untuk membantu mengurangi turnover

Payuung adalah platform benefit karyawan yang berafiliasi dengan Gadjian dan Hadirr, dua aplikasi dari Fast 8 yang dapat membantu HR perusahaan mengurangi turnover karyawan. Bagaimana caranya?

Aplikasi HRIS Gadjian dilengkapi dengan fitur analisis kinerja karyawan. Fitur ini menyediakan data kinerja karyawan real-time dan bisa diakses setiap saat, termasuk di antaranya data produktivitas, tingkat kehadiran, dan masa kerja.

analisis kinerja karyawan

Dengan fitur itu, kamu dapat memonitor siapa saja karyawan yang termasuk top-performer atau berkinerja tinggi. Kelompok top-performer inilah yang harus dipertahankan agar tidak keluar dari perusahaan.

Misalnya, jika mereka adalah karyawan kontrak PKWT, maka kamu dapat menguncinya dengan PKWTT dan mengangkatnya sebagai karyawan tetap. Atau, jika mereka berstatus karyawan tetap, maka kamu bisa menawarkan program benefit untuk membuat mereka betah dan bertahan di perusahaan. 

Coba Gadjian Sekarang

Sebagai pendukung Gadjian, aplikasi absensi online Hadirr membantu HR mencatat kehadiran karyawan dan jam lembur. Serta memonitor jadwal kerja  dan kunjungan klien karyawan. Aplikasi ini memberikan visibilitas bagi HR tentang tugas-tugas karyawan dan bagaimana mereka melakukannya.

Jadi, jika kamu punya karyawan remote, karyawan lapangan, atau sales, aplikasi ini membantu memantau kehadiran. Sekaligus kinerja mereka dari jauh dengan teknologi face recognition dan anti-fake GPS.

Coba Hadirr Software Aplikasi Absensi Karyawan Online (E-Absen) Terbaik Indonesia

Baca Juga Artikel Lainnya