Sistem Perhitungan Gaji Perusahaan Manufaktur

Perusahaan Manufaktur

Sistem Perhitungan Gaji Perusahaan Manufaktur – Industri manufaktur merupakan kegiatan ekonomi yang mengawali Revolusi Industri 1.0 pada abad ke-18. Dengan ditemukannya mesin uap yang efisien sebagai pengganti tenaga manusia dan hewan, pabrik-pabrik di Eropa mulai memproduksi barang secara massal, dari alat pertanian, tekstil, hingga transportasi.

Kini di era Industri 4.0, sebagian perusahaan manufaktur sudah canggih dan bertransformasi menjadi smart factory yang mengandalkan proses otomatisasi berbasis Big Data, Machine Learning (AI), dan Internet of Things (IoT). Sebagian besar lainnya tetap menjadi industri padat karya yang mempekerjakan banyak karyawan.

Baca Juga: Tiga Cara Menentukan Gaji Pokok Karyawan

Kontribusi industri manufaktur di Indonesia

Manufaktur adalah kegiatan usaha yang berkaitan dengan pengolahan barang mentah atau bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi. Contoh perusahaan manufaktur adalah industri logam, pabrik garment, perusahaan F&B, industri kimia dan farmasi, otomotif, serta elektronika.

Di Indonesia, bisnis manufaktur masih tetap menjadi andalan perekonomian nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan industri manufaktur menyumbang Rp3,27 kuadriliun atau 19,25% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2021. Meski mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, angka ini tetap merupakan yang terbesar dibandingkan sektor lainnya.

Dari sisi ketenagakerjaan, data BPS per Agustus 2021 mengungkap industri manufaktur memiliki jumlah tenaga kerja 18,20 juta orang atau 14,3% dari total penduduk bekerja. Jumlah ini merupakan ketiga terbesar setelah sektor agraris (pertanian, kehutanan, perikanan) dan perdagangan (besar dan eceran). 

Jenis perusahaan manufaktur yang menyerap banyak tenaga kerja antara lain industri makanan, pakaian jadi, kayu, tekstil, dan furniture. Pada 2021, jumlah serapan tenaga kerja sektor manufaktur mencapai 1,2 juta menurut Kementerian Perindustrian

Hingga 2024, sektor manufaktur diperkirakan masih kekurangan 2,5 juta sumber daya manusia. Sementara Kemenperin hanya sanggup menyuplai 5.000 tenaga kerja dari fasilitas pendidikannya.

Baca Juga: Menghitung Gaji Karyawan Masa Percobaan

Sistem gaji karyawan manufaktur

Dari gambaran di atas, perusahaan manufaktur bisa memiliki ratusan hingga ribuan karyawan, tergantung skala usahanya. Dua perusahaan dengan jumlah karyawan terbanyak di Indonesia adalah sektor manufaktur, yaitu PT Astra International Tbk dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Tenaga kerja perusahaan manufaktur biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu golongan staf dan non-staf. Jumlah pekerja non-staf mendominasi komposisi tenaga kerja manufaktur, karena jumlahnya jauh lebih banyak dari staf perusahaan.

Staf merupakan pekerja kerah putih (white collar) yang mengelola urusan manajerial dan administratif. Kebanyakan mereka dipekerjakan melalui PKWTT. Sedangkan non-staff adalah pekerja kerah biru (blue collar) yang meliputi buruh pabrik dan pekerja harian. Sebagian besar non-staff adalah karyawan kontrak PKWT, sehingga kemungkinan turnover karyawan lebih tinggi dibandingkan staf.

Hak kedua jenis karyawan tersebut juga dibedakan, dari uang lembur, BPJS, sampai pajak penghasilan. Berikut ini perbedaannya dalam tabel:

Gaji Karyawan perusahaan Manufaktur
Sistem Perhitungan Gaji Perusahaan Manufaktur | Gadjian

Baca Juga: Perhitungan PPh 21 Metode Gross up dan Nett yang Benar

Efisiensi biaya perusahaan

Pengelompokan karyawan di atas merupakan bentuk efisiensi perusahaan dalam menghemat biaya gaji karyawan. Untuk karyawan non-staf berbasis kontrak yang jumlahnya banyak dengan pergantian yang tinggi, perusahaan tidak perlu membayar iuran BPJS Kesehatan 1% upah, pajak penghasilan PPh 21, dan tunjangan jabatan.

Sebaliknya, perusahaan berinvestasi pada kelompok karyawan staf yang jumlahnya lebih sedikit dengan menanggung penuh BPJS Kesehatan, memberikan tunjangan atau subsidi PPh 21, dan tunjangan jabatan atau tunjangan lain. Salah satu tujuannya adalah untuk mempertahankan staf dan mengurangi turnover.

Akibat perbedaan perhitungan gaji manufaktur kelompok staf dan non-staf ini, payroll karyawan menjadi lebih rumit. Menggunakan cara hitung manual di spreadsheet bukanlah solusi tepat untuk penggajian ratusan karyawan. Selain tinggi risiko kesalahan hitung, penggajian manual akan menghabiskan ratusan jam kerja HR/Finance. 

Hitung gaji dengan mudah dan akurat di Gadjian

Cara paling efisien dan minim risiko error adalah menggunakan aplikasi payroll & HRIS Gadjian yang dapat mengerjakan perhitungan gaji karyawan secara otomatis, tanpa banyak campur tangan admin. Apa saja yang bisa dilakukan aplikasi Gadjian untuk penggajian perusahaan manufaktur?

Aplikasi Payroll - Hitung Gaji, Hitung BPJS, Hitung PPh 21, Hitung Lembur, Payroll Software Terbaik | Gadjian

Baca Juga: Sistem Penggajian Payroll Karyawan dengan Software Online

  • Menghitung PPh 21 otomatis. Gadjian punya kalkulator pajak yang dapat menghitung PPh 21/26 dengan metode Gross, Gross up, dan Nett. Dengan aplikasi ini, siapa pun dapat menghitung pajak penghasilan karyawan dengan mudah, cepat, dan akurat sesuai aturan perpajakan.
  • Menghitung BPJS otomatis. Fitur BPJS Online dapat menghitung otomatis tunjangan BPJS yang dibayarkan perusahaan dan iuran yang harus dipotong dari gaji karyawan. Jadi, tak masalah dengan pembedaan jenis karyawan di perusahaan manufaktur, kalkulator BPJS tetap dapat menyelesaikan perhitungan premi JKK, JKM, JHT, JP dan JKN.
  • Menyusun slip gaji online. Gadjian adalah software praktis untuk menghitung setiap komponen pendapatan dan komponen potongan penghasilan, kemudian menyusun slip gaji karyawan online secara otomatis. Slip gaji ini dapat diunduh karyawan pada saat tanggal penggajian.
  • Membuat laporan data personalia. Buat database karyawan kamu di aplikasi ini. Penyimpanan awan (cloud) dapat mengakomodasi volume data yang besar. Berapa pun jumlah karyawan manufaktur, data personalia dan penggajian dapat disimpan aman di server online  dan diakses kapan saja dan di mana saja.
  • Membuat rekap transfer otomatis. Gadjian menyediakan pilihan pembayaran gaji karyawan dengan transfer bank manual dan pembayaran otomatis dengan sekali klik. Rekap transfer akan tersedia otomatis di aplikasi.
  • Menghitung THR otomatis. Tak hanya menghitung gaji, tunjangan tetap, bonus, dan lembur, Gadjian juga dapat menghitung THR karyawan berdasarkan data masa kerja yang tersimpan di database karyawan.
  • Membuat catatan absensi. Gadjian bisa dihubungkan dengan perangkat fingerprint di pabrik dan kantor, sehingga memungkinkan transfer data kehadiran karyawan real-time. Aplikasi HR ini merekap absensi (cuti, izin, sakit, mangkir) untuk perhitungan gaji. Kamu juga dapat mengimpor data kehadiran dan jam lembur karyawan dari aplikasi absensi online Hadirr.

Selain untuk industri manufaktur, Gadjian juga bisa digunakan untuk sektor usaha lain dengan skala bisnis kecil dan menengah. Jika jumlah karyawan kamu minimal 6 orang, kamu sudah bisa berlangganan software HRIS terbaik ini.

Coba Gadjian Sekarang

Baca Juga Artikel Lainnya