Masih bingung mengatur besaran gaji karyawan secara adil — apakah berdasarkan pengalaman, pendidikan, keterampilan, masa kerja, atau hasil pekerjaan? Tenang, kamu bisa menerapkan sistem remunerasi 3P. Apa itu?
Jadi, remunerasi 3P adalah singkatan dari position, person, dan performance. Secara singkat, konsep pemberian kompensasi didasarkan pada tiga hal tersebut — posisi (jabatan), individu, dan kinerja. Remunerasi 3P menjadi salah satu solusi cerdas untuk bikin penggajian lebih adil dan transparan.
Mau tahu penjelasannya? Simak artikel tentang remunerasi 3P ini, apa saja manfaatnya, tantangannya. Di bagian akhir ada tool untuk membantu mengelola perhitungan remunerasi yang efisien dan akurat.
Baca juga: Perhitungan Gaji Bersih Karyawan Harian Hingga Bulanan
Mengenal sistem remunerasi 3P
Mari kita perjelas lagi. Remunerasi 3P adalah sistem kompensasi karyawan yang mengintegrasikan tiga elemen utama: Pay for Position, Pay for Person, dan Pay for Performance. Pendekatan ini dirancang untuk memberikan gaji yang adil, memotivasi karyawan, dan mendukung pencapaian tujuan bisnis lebih cepat.
Dengan remunerasi 3P, perusahaan bisa menyesuaikan gaji karyawan berdasarkan kombinasi nilai jabatan, keahlian individu, dan hasil evaluasi kinerja, sehingga menciptakan sistem yang kompetitif dan inklusif. Lalu, mengapa sistem ini dianggap paling adil?
Remunerasi 3P punya kriteria yang jelas. Misalnya, jika karyawan punya jabatan di level atas organisasi bisnis, punya keahlian spesifik dan langka, serta hasil penilaian kinerjanya selalu melebihi ekspektasi, maka kompensasinya tentu tinggi. Jadi, dasar penggajiannya jelas — tidak subjektif atau didasarkan faktor like and dislike.
Di Indonesia, di mana pasar tenaga kerja makin ketat, sistem remunerasi yang adil nggak cuma bikin karyawan puas dan termotivasi, tetapi juga membentuk budaya kerja yang menghargai kontribusi, sehingga akan menarik minat talenta terbaik di luar.
Baca juga: Perhitungan Uang Penghargaan Masa Kerja Karyawan PHK
Pay for Position
Pay for Position adalah menentukan kompensasi berdasarkan nilai dan tanggung jawab jabatan dalam organisasi. Semakin strategis atau kompleks jabatan, semakin tinggi gajinya. Misalnya, seorang manajer operasional di perusahaan logistik dapat gaji lebih besar dibandingkan staf admin karena tanggung jawabnya mencakup pengelolaan rantai pasok dan tim besar.
Cara menentukan kompensasi ini melalui evaluasi jabatan. Menurut Mathis & Jackson (2011), evaluasi jabatan yang mempertimbangkan pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab, dan kondisi kerja adalah kunci untuk memastikan keadilan internal dalam struktur gaji. Proses evaluasi jabatan biasanya melibatkan analisis deskripsi pekerjaan, wawancara dengan pemegang jabatan, dan benchmarking dengan industri sejenis.
Pendekatan ini bikin penggajian lebih terstruktur, mengurangi risiko ketimpangan gaji, dan membantu karyawan paham kenapa gaji mereka sesuai dengan peran mereka. Contohnya, sebuah perusahaan ritel di Surabaya berhasil kurangi keluhan gaji dengan menerapkan evaluasi jabatan yang transparan.
Baca juga: Perhitungan Pajak THR dan Bonus Karyawan Terbaru
Pay for Person
Pay for Person adalah menentukan gaji berdasarkan karakteristik dan kualitas individu, seperti pendidikan, pengalaman, sertifikasi, dan keterampilan karyawan. Karyawan dengan keahlian khusus atau pengalaman relevan dapat gaji lebih tinggi, meski jabatannya sama.
Misalnya, seorang data analyst dengan sertifikasi Python dan 5 tahun pengalaman mungkin digaji lebih dibandingkan rekan tanpa sertifikasi, walaupun keduanya staf junior. Jadi, ini akan mendorong karyawan untuk terus meningkatkan pengembangan diri, seperti mengikuti pelatihan atau memperoleh sertifikasi profesional.
Dari sisi perusahaan, Pay for Person membantu menarik talenta berkualitas, terutama di industri kompetitif seperti teknologi atau keuangan. Sebagai contoh, jika sebuah startup fintech menawarkan gaji 20% lebih tinggi untuk developer bersertifikasi cloud, maka kemungkinan banyak kandidat top talent dengan kompetensi relevan melamar — meski telah bekerja di perusahaan kompetitor.
Pay for Performance
Pay for Performance memberikan insentif, bonus, atau financial reward berdasarkan hasil evaluasi kinerja karyawan. Mereka yang melampaui target, seperti meningkatkan penjualan 25% atau menyelesaikan proyek sebelum tenggat, bisa dapat bonus, kenaikan gaji, atau tunjangan tambahan. Menurut Lawler (2000), sistem ini meningkatkan produktivitas jika dirancang transparan dan terkait tujuan bisnis.
Namun, keberhasilan Pay for Performance bergantung pada pengukuran kinerja yang objektif, seperti KPI yang jelas atau metrik kuantitatif. Misalnya, seorang sales di perusahaan e-commerce yang capai 120% target bulanan bisa dapat bonus 10% dari gaji pokok. Pendekatan ini memotivasi karyawan dan menyelaraskan kinerja mereka dengan strategi perusahaan.
Baca juga: Hitungan Pesangon Cipta Kerja Berdasarkan Alasan PHK Karyawan
Manfaat menerapkan remunerasi 3P
Remunerasi 3P menawarkan banyak keuntungan bagi perusahaan maupun karyawan, di antaranya:
- Memotivasi karyawan: Gaji yang adil dan insentif kinerja meningkatkan semangat dan loyalitas karyawan.
- Kinerja lebih baik: Pay for Performance mendorong fokus pada target, meningkatkan produktivitas hingga 20%, seperti terlihat di banyak perusahaan teknologi.
- Menarik talenta: Sistem rewarding yang kompetitif akan menarik talenta terbaik di luar, terutama di industri dengan persaingan ketat.
- Efisiensi operasional: Gaji yang sesuai jabatan dan kinerja bantu optimalkan anggaran penggajian dan kurangi pemborosan biaya.
- Keadilan internal: Pay for Position menciptakan struktur gaji yang transparan sehingga akan meminimalkan kecemburuan dan konflik antar-karyawan.
- Fleksibilitas: Menyesuaikan gaji dengan kebutuhan individu bikin karyawan merasa dihargai, dan dapat meningkatkan retensi karyawan.
- Kepatuhan regulasi: Pay for Position menciptakan struktur dan skala upah yang diwajibkan oleh regulasi pemerintah.
Tantangan penerapan remunerasi 3P
Meski menjanjikan, remunerasi 3P juga tak selalu mudah diimplementasikan. Ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan:
- Kompleksitas desain: Menyusun sistem yang adil butuh analisis jabatan, benchmarking pasar, dan definisi KPI yang jelas, yang berarti memakan waktu dan sumber daya.
- Objektivitas penilaian: Menilai kinerja secara adil, terutama untuk peran kualitatif yang tidak punya indikator angka — seperti desain kreatif — butuh metrik yang jelas sebagai alat ukur.
- Komunikasi transparan: Karyawan harus paham cara kerja sistem ini. Kalau nggak, bisa timbul miskomunikasi, ketidakpuasan, dan protes.
- Biaya implementasi: Investasi awal untuk software penggajian terbaik, pelatihan HR, atau konsultan bisa jadi hambatan bagi bisnis skala kecil atau UKM.
- Kesesuaian budaya: Sistem ini harus selaras dengan budaya perusahaan, sehingga karyawan tidak kaget dan dapat menyesuaikan diri.
Dukungan teknologi untuk penerapan remunerasi 3P
Kamu bisa mulai menerapkan remunerasi 3P yang efisien dengan bantuan aplikasi payroll berbasis web Gadjian! Apa alasannya?
Gadjian adalah aplikasi penggajian online terpercaya yang dirancang untuk menyederhanakan penggajian sesuai prinsip 3P.
- Pay for Position: Kamu bisa menggunakan fitur struktur dan skala upah untuk menentukan rentang gaji terkecil sampai terbesar untuk golongan jabatan terendah hingga tertinggi.
- Pay for Person: Manfaatkan fitur database karyawan yang menyediakan semua informasi personalia, termasuk data karir, pendidikan, masa kerja, dan lainnya.
- Pay for Performance: Fitur performance review Gadjian siap membantu kamu dengan menyediakan data real-time KPI. Selain itu, ada fitur HR Analytics yang memberikan data produktivitas karyawan.
Gadjian adalah aplikasi penggajian online terpercaya yang menyederhanakan proses payroll, dari perhitungan gaji hingga kepatuhan pajak dan BPJS. Dirancang untuk semua skala bisnis, Gadjian bikin manajemen SDM lebih efisien, akurat, dan fleksibel.
Berikut keunggulan yang ditawarkan dari software hitung gaji dari Fast-8 tersebut:
- Otomatisasi perhitungan gaji: Hitung gaji berdasarkan jabatan, keterampilan, dan kinerja secara otomatis, hemat waktu HR.
- Kalkulasi pajak akurat: Perhitungan pajak dengan peraturan terbaru dan otomatis, seperti PPh 21 dengan tarif TER — menghindari kesalahan manual.
- Integrasi absensi: Sinkronkan data absensi, sakit, izin, dan cuti untuk perhitungan gaji yang akurat.
- Laporan real-time: Dapatkan laporan penggajian instan tanpa perlu rekap di Excel, lebih mudah, cepat, dan sangat minim kesalahan.
- Berbasis cloud: Akses data gaji kapan pun, di mana pun, dengan keamanan data yang terlindungi oleh enkripsi.
- Fleksibel dan skalabel: Gadjian bisa dipakai oleh skala bisnis kecil hingga besar, bisa dimulai dengan jumlah karyawan 6 orang. Mau tambah di tengah jalan? Nggak masalah, Gadjian selalu bisa.
- User-friendly: Antarmuka dasbor cukup mudah digunakan, bahkan oleh orang yang belum pernah memakai aplikasi HR sebelumnya.
Coba Gadjian sekarang dengan akun demo kalau kamu ingin tahu banyak manfaat fitur-fiturnya. Kamu bisa hubungi kami atau langsung daftar berlangganan. Klik tombol di bawah ini!