Turnover dalam Lingkup Perusahaan: Panduan untuk HR
Turnover adalah istilah yang umum digunakan dalam dunia bisnis, khususnya dalam konteks Sumber Daya Manusia (SDM) atau HR (Human Resources). Pengertian turnover merujuk pada perputaran karyawan dalam perusahaan, yaitu sejauh mana karyawan meninggalkan organisasi dan digantikan oleh karyawan baru. Berikut adalah poin-poin penting mengenai turnover dalam perusahaan yang perlu diperhatikan oleh para profesional HR.
Jenis-Jenis Turnover
Turnover dapat dibedakan menjadi dua kategori utama: voluntary turnover dan involuntary turnover.
- Voluntary Turnover: Karyawan memilih untuk meninggalkan perusahaan, biasanya karena alasan seperti mencari karir yang lebih baik, memperbaiki keseimbangan kehidupan-kerja, atau ketidakpuasan terhadap lingkungan kerja.
- Involuntary Turnover: Karyawan dipecat atau tidak diperpanjang kontraknya oleh perusahaan karena berbagai alasan, seperti performa yang tidak memuaskan atau restrukturisasi organisasi.
Penyebab Turnover
Beragam faktor dapat memengaruhi tingkat turnover dalam perusahaan. Beberapa penyebab umum antara lain:
- Ketidakpuasan Kerja: Karyawan mungkin merasa tidak dihargai, kurangnya peluang untuk pengembangan diri, atau beban kerja yang berlebihan.
- Gaji dan Tunjangan: Karyawan cenderung meninggalkan pekerjaan apabila merasa kompensasi yang diterima tidak sebanding dengan kontribusi atau bila mereka mendapatkan tawaran yang lebih baik di luar.
- Kultur Perusahaan: Lingkungan kerja yang negatif, termasuk konflik antar karyawan atau kurangnya komunikasi, bisa menjadi faktor pendorong karyawan untuk meninggalkan perusahaan.
Dampak Turnover
Turnover karyawan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perusahaan, antara lain:
- Biaya Rekrutmen dan Pelatihan: Meningkatnya biaya untuk mencari, merekrut, dan melatih karyawan baru dapat membebani anggaran perusahaan.
- Kehilangan Pengetahuan: Karyawan yang pergi mungkin membawa serta pengetahuan dan keterampilan yang berharga, yang dapat mengurangi efisiensi operasional.
- Moral Karyawan yang Tinggi: Tingginya angka turnover dapat memengaruhi moral karyawan yang tersisa, sehingga berpotensi menurunkan produktivitas.
Mengukur Turnover
Dalam dunia HR, mengukur tingkat turnover adalah langkah krusial. Rasio turnover dihitung dengan membagi jumlah karyawan yang keluar dalam periode tertentu dengan rata-rata jumlah karyawan selama periode itu. Pengukuran ini membantu perusahaan untuk memahami dinamika karyawan dan mengambil langkah-langkah strategis jika diperlukan.
Strategi Mengurangi Turnover
Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengurangi turnover, seperti:
- Program Retensi Karyawan: Menyusun program yang fokus pada kebahagiaan karyawan, termasuk pengembangan karir dan peluang promosi.
- Kompensasi yang Kompetitif: Menawarkan paket gaji dan tunjangan yang kompetitif untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.
- Menciptakan Budaya Kerja Positif: Meningkatkan komunikasi internal, menjalin hubungan yang baik antarkaryawan, dan menciptakan suasana kerja yang mendukung.
Evaluasi dan Tindak Lanjut
Sebagai bagian dari manajemen SDM yang efektif, perusahaan harus secara teratur mengevaluasi tingkat turnover dan melakukan analisis untuk menentukan akar permasalahan. Dengan memahami penyebab turnover, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan retensi karyawan.
Dengan memahami dan menangani masalah turnover, HR dapat berkontribusi pada pencapaian sukses jangka panjang bagi perusahaan. Memenuhi kebutuhan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang positif tidak hanya akan mengurangi turnover, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan inovasi di tempat kerja.
Kembali ke Halaman Kamus HR