Depan »» Tips HRD »» 5 Cara Menggunakan Employer Branding sebagai Strategi Rekrutmen untuk Start-up

5 Cara Menggunakan Employer Branding sebagai Strategi Rekrutmen untuk Start-up

by
0 comment 4 minutes read
5 Cara Menggunakan Employer Branding sebagai Strategi Rekrutmen untuk Start-up | GAdjian

Ketika Anda mendirikan usaha, tentu Anda berharap untuk mempekerjakan talent terbaik yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan dan budaya organisasi. Namun seringkali, setelah mewawancarai banyak pelamar, Anda tidak menemukan pekerja yang cocok. Selain itu, dengan ‘status’ usaha Anda yang baru saja berdiri, Anda kesulitan menjaring pelamar. Ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu tentang employer branding.

Employer branding adalah sebuah gambaran situasi bagi para pelamar kerja, yang dapat meyakinkan mereka untuk memilih bekerja di perusahaan Anda. Terlepas dari apakah para pelamar kerja sedang membutuhkan pekerjaan, mereka akan mempertimbangkan berbagai pilihan yang ada dengan sebaik-baiknya. Mereka harus memiliki alasan kuat untuk bekerja untuk Anda.

Sementara itu, Anda bersaing dengan perusahaan kompetitor, atau bahkan perusahaan yang lebih besar. Meskipun generasi millennial saat ini lebih terbuka dengan berbagai peluang pekerjaan, Anda perlu mempromosikan perusahaan Anda kepada bakat-bakat terbaik sebelum menjalankan operasional usaha.

Baca Juga: Tips Perekrutan Karyawan yang Efektif

John Fleischauer, Talent Attraction Manager di Halogen Software, menjelaskan:

“Employer Branding adalah tentang meyakinkan kandidat pekerja bahwa apa yang ditawarkan organisasi Anda lebih baik daripada apa yang mereka miliki sekarang, atau daripada apa yang ditawarkan oleh kompetitor Anda. Bagi kandidat pekerja, hal ini adalah tentang kontribusi pada organisasi dan kompensasi yang akan mereka dapatkan. Maka dari itu, perlakukan strategi rekrutmen seperti rencana pemasaran dan gunakan Employer Branding untuk menginspirasi dan membangkitkan antusiasme calon pekerja potensial.”

Tips Membangun Employer Branding

5 Cara Menggunakan Employer Branding sebagai Strategi Rekrutmen untuk Start-up | GAdjian

Lalu, bagaimana caranya membangun Employer Branding dengan benar? Berikut adalah cara-cara yang dapat ditempuh:

1. Identifikasi keunggulan produk

Ketika Anda membangun start-up atau unit usaha kecil menengah (UKM), fokuslah pada nilai jual yang membedakan Anda dari bisnis serupa. Meskipun awalnya Anda terinspirasi dari bisnis-bisnis yang muncul lebih dahulu, namun Anda dapat menciptakan produk yang lebih inovatif.

Hal ini secara tidak langsung akan menciptakan kebanggaan bagi segenap anggota perusahaan. Jika Anda memiliki produk yang unik, konsumen pun bisa menjadi ‘pasar’ bagi Anda mencari calon pekerja.

2. Komunikasikan tujuan dan visi perusahaan

Generasi muda saat ini tidak hanya bekerja untuk mendapatkan gaji, namun mereka ingin berpartisipasi pada perubahan sosial. Maka dari itu, jika usaha Anda mengusung misi tertentu, pastikan Anda mensosialisasikan ini melalui saluran atau portal karyawan yang tepat.

Sebagaimana telah disebutkan pada poin pertama, kelompok yang mendukung nilai-nilai yang Anda yakini bisa Anda ‘prospek’ untuk menjadi pekerja.

Baca Juga: 5 Program Retensi Karyawan yang Bisa Diterapkan HRD

3. Bangun budaya organisasi yang lebih baik

Ada pepatah yang mengatakan bahwa karyawan tidak meninggalkan pekerjaan karena kompensasi, namun karena sistem penghargaan menyeluruh yang tidak sesuai dengan harapan. Penghargaan tersebut bisa berbentuk macam-macam, dari mulai fleksibilitas jam kerja, kesempatan untuk mengambil keputusan penting, dan sebagainya.

Anda juga dapat menjanjikan pelatihan pengembangan diri yang akan menggugah fresh graduate untuk melamar kerja kepada Anda. Hal ini akan memotivasi calon pekerja untuk bergabung karena mereka merasa ‘memiliki’ perusahaan, selain hanya menjadi pekerja.

Cara lain untuk menarik animo anak muda untuk bekerja di perusahaan Anda adalah dengan memanfaatkan modernisasi. Misalnya, Anda dapat menjadikan kebiasaan selfie di kantor sebagai metode absensi karyawan.

4. Buat paket insentif yang menarik

Berbanding terbalik dengan poin nomor tiga, Anda yang membutuhkan tenaga pemasaran tetap dapat merancang sistem kompensasi yang menarik. Calon pekerja bisa saja berminat dengan kesempatan mendapatkan penghasilan lebih banyak. Jangan lupa masukkan perhitungan PPh 21 dan BPJS Ketenagakerjaan atau Kesehatan pada gaji mereka, sehingga mereka merasa lebih tenang saat bekerja.

5. Daftar lowongan kerja di situs populer

Jika Anda sudah melakukan langkah pertama sampai keempat di atas, evaluasi kembali dimana Anda memasang lowongan pekerjaan. Pemilihan situs kerja dapat membangun kredibilitas perusahaan Anda di mata pelamar. Di antaranya, LinkedIn, Urban Hire, Jobstreet, dsb. Situs-situs ini dapat memasukkan anggota manajemen yang harus dilibatkan dalam proses rekrutmen sehingga memudahkan proses seleksi karyawan.

Baca Juga: Keunggulan Sistem ATS Rekrutmen HRD

Administrasi karyawan pun akan lebih mudah dikelola dengan aplikasi HRD. Disamping itu, perlakukan setiap talent yang datang dengan baik. Walaupun akhirnya mereka mungkin tidak jadi bekerja untuk Anda, mereka dapat menyampaikan informasi positif tentang proses rekrutmen yang Anda jalankan.

Ingin mendapatkan wawasan lebih banyak tentang seleksi karyawan? Jangan lewatkan kesempatan untuk bertanya kepada tim kami yang terdiri dari Certified Human Resources Professional melalui chatbox laman ketenagakerjaan website Gadjian atau tinggalkan pertanyaan Anda di kolom komentar.

Coba Gadjian Sekarang

Baca Juga Artikel Lainnya

No Thoughts on 5 Cara Menggunakan Employer Branding sebagai Strategi Rekrutmen untuk Start-up

Leave A Comment

Smitten Kitchen!

Sign up for delicious receips.
SIGN UP
Close
Ingin dapat
Tips Bisnis & Pengelolaan HRD?
Daftar Newsletter
GABUNG
close-link